Skip to Content
Loading...
Admin
Admin
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

ANGAN-ANGAN YANG MENIPU MATA


Karya : Nata Makoto Nayotama

Untuk terakhir kali ini saja, Aku berlari dan terus berlari melewati Lorong-lorong yang Panjang sekali. Aku melihatnya sebagai perempuan biasa dan muka datarnya yang menyebalkan. Dia sangat lucu jika di depan teman-temannya dan sangat cuek dengan laki-laki.

Pagi ini aku mau berangkat sekolah dengan kondisi aku belum sarapan, Aku memesan gojek dengan bermodalkan gawai yang kusimpan di saku celana, Dalam perjalanan, aku bertemu dengan teman sekelas ku Dzaki.

Woi..Dzaki” sapaku sambil melabaikan tangan.

Sesampainya aku di Sekolah aku berjalan menuju ke kelas dan aku melihat Kayla sedang mengerjakan tugas-tugasnya.

Kau sedang mengerjakan apa Kayla, bukannya sekarang ulangan?” tanyaku dengan rasa penasaran.

Kayla berpikir sejenak.

Eh, ulangan?, bukannya kita dikasih tugas ya?”

Aku terkejut dan heran.

Hah, emangnya kita dikasih tugas apa?”

Kayla tertawa kecil.

Yah, kamu itu pelupa deh, minggu kemarin ada tugas IPA tau”

Aku menghela nafas.

Ya ampun, berarti gak jadi ulangan?, sia-sia aku belajar”

Kayla tertawa kecil lagi dengan nada mengolok.

Mangkanya, baca grup WA”

Iya deh, maaf... aku ngk tahu”, sambil mengaruk kepalaku yang tak gatal dan tertawa tipis.

Aku menuju ke tempat duduk, sembari membuka halaman tugas yang belum aku kerjakan, sesampainya guru masuk dikelas, Ibu Guru membuka pelajaran dengan mengawali “Selamat pagi semuanya” dengan berteriak sedikit lantang. Siswa menjawab “Selamat pagi ibu” dengan berteriak sedikit lantang. Pelajaran pun dimulai pada pukul 08.00 pagi, hingga pukul 15.30 sore.

Aku pulang dengan berjalan kaki dari sekolah hingga kerumah, di jalan aku bertemu dengan Dzaki kebetulan dia jalan juga, aku bertanya dengan penasaran.

Eh, tumben Dzaki ngak naik angkot nih?”.

Nggak deh, kali ini mau jalan aja” seru Dzaki dengan wajah murung.

Ya udah bareng yuk”, terkembang senyumku dengan wajah senang

Ku lihat-lihat kamu lagi deket sama cewek ya?” , aku dengan rasa penasarannya.

Kok kamu tau?, kamu tau dari mana ?” dengan senyum sungging di pipinya.

Tau dong, aku dapet info dari orang”, dengan nada bangga membusungkan dada aku menjawab pertanyaan Dzaki.

Wah jangan-jangan kamu tau dari Kayla ya?”, jawab Dzaki dengan penasaran.

Hah Kayla??, Oh tidak, tidak, tidak”, Tegas aku dengan nada sedikit bercanda.

Nah iya tu pasti dari Kayla”. Telisik Dzaki

Ah sudahlah, kita lanjut jalan”, Jawabku.

Oke, mainnya gitu”, sambil Dzaki merangkulku dari belakang.

Perjalanan pulang pun sangat-amat jauh dan sangat melelahkan dari sekolah hingga sampai rumah, perjalanan memakan waktu yang banyak dari jam 4 hingga jam 6, setelah dzaki dan aku sampai dirumah masing-masing. Malam itu Aku menghubungi Kayla dengan alasan menanyakan tugas di esok hari,

Aku:

Eh kay, besok ada tugas gak si ?

(terkirim pukul 18.30)

Kayla bingung, setelah melihat jadwal kayla heran dengan ekspresi aneh

Kayla:

Kamu itu ya, mesti gak cek jadwal dulu, kamu itu orangnya keburu-buru, coba sekarang cek jadwal

(terkirim pukul 18.30)

Aku dengan heran kok bisa libur, eh setelah cek jadwal aku mengerti

Aku:

Hoh??. Emang iya kay, yaelah iye-iye yakult

(terkirim pukul 18.31)

Kayla bingung kok bisa dia panggil aku yakult??, kurang ajar dia emang

Kayla:

Awas lo, aku itu tinggi gak kayak kamu, wlee

(terkirim 18.31)

Aku pun tersenyum tipis, melihat kayla seperti itu aku menjadi berbunga-bunga

Aku:

Cie, gak terima, iyadeh tinggi, tinggi, tinggi

(terkirim 18.31)

Kayla dengan bangga, melihat pesan ku ulang dan tertawa kecil

Kayla:

Gitu dong, aku itu tinggi kamu yang pendek

(terkirim 18.31)

Aku pun terkejut, ternyata sikap kayla seperti ini

Pesan berakhir, Kayla dengan bangga nya menyebut bahwa dirinya tinggi, namun kenyataannya hanya setinggi telingaku kurang sedikit, mungkin sedikit aneh Kayla bersikap seperti itu, namun aku semakin suka, karena sikapnya yang tidak mau dibilang pendek itu sangat lucu.

Hari esok pun libur, hari Rabu karena dilaksanakannya pelajaran daring dan pembagian tugas, ku pikir tugas ini mudah, semudah membalikan telapak tangan tetapi kenyataannya tidak semudah itu, hari rabu berubah menjadi neraka, banyak tugas yang harus dikerjakan, banyak catatan yang harus aku hafalkan, semua ini pembohong, daring hanya pengalihan, aku tidak sanggup mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk seperti tumpukan buku di perpustakaan, ini terlalu banyak. Eh tunggu, Kayla ngerjain gak yah??, pikirku dalam hati aku curiga dia gak ngerjain, coba deh aku chat dia.

Aku

Kay, kamu ngerjain tugas gak?,

(terkirim pukul 10.35)

Kayla dengan wajah datarnya membalas chat ku.

Kayla

Tugas yang mana??

(terkirim pukul 10.36)

Akupun curiga jangan-jangan gak ada tugas, masa iya si murid ambis kayak dia gak tau.

Aku

Tugas yang ituloh yang suruh hafalan sambil di rekam,

(terkirim pukul 10.36)

Ekspresi kayla pun berubah yang awalnya datar menjadi bingung.

Kayla

Kagak ada ege, orang kita Cuma disuruh kerjain lks!

(terkirim pukul 10.36)

Akupun kecewa dengan diriku sendiri, telah menanyakan yang tidak perlu ditanyakan, rasanya malu.

Aku

Yaudah, santai ngapa yakult goreng

(terkirim pukul 10.37)

Kayla pun berbicara di dalam hati “awas lu ya kalo ketemu disekolah, habis lu”

Obrolan pun berakhir dengan Kayla yang mengintimindasi ku, aku menjadi penasaran bagaimana Kayla marah dihadapan ku atau mungkin sebaliknya, apakah aku akan tertawa atau mungkin tidak, jika Kayla beneran marah, entahlah, kita lihat ke esokan harinya ketika kita memasuki sekolah.

Seharian ini aku ingin mengerjakan tugas, berarti yang hafalan itu…, ah sudahlah gausah di kerjakan, kata Kayla gak ada soalnya, aku membuka buku LKS yang katanya tugasnya hanya ada di situ, yaudah deh aku kerjakan dari BAB I hingga selsai materinya.

Mulai dari LKS IPA aja deh, yang matematika susah, masa iya tanya Kayla lagi?, aahh gausah deh nanti kena semprot lagi ni aku, ya ampun IPA ternyata tentang Fisika, mudahlah orang ada google, gausah banyak basa-basi langsung deh foto terus tanya google, eh beneran dong bisa kejawab gara-gara google.

Lanjut besok ajadeh masih hari senin berangkatnya, siang itu aku mendapat chat dari dzaki yang mengajak ku renang di kolam renang,

Dzaki

Ayo Nat renang

(terkirim pukul 11.45)

Akupun bingung, mau rebahan di rumah atau renang yak?, akhirnya aku memutuskan untuk rebahan aja dirumah.

Aku

Hmmmm, lain kali aja deh

(terkirim pukul 11.45)

Dzaki pun terheran-heran tumben nata gak mau renang

Dzaki

Loh, kenapa?

(terkirim pukul 11.45)

Akupun bingung sebenarnya bimbang mau renang atau mau rebahan di rumah, karena sedang libur lebih baik aku istirahat.

Aku

Gapapa, lagi males aja

(terkirim pukul 11.46)

Dzaki pun tertawa kecil, paling dia gak malas paling Cuma ada yang di pikirin

Dzaki

Yaudah deh kalo begitu

(terkirim pukul 11.46)

Akupun lega akhirnya bisa istirahat dirumah

Hmmmmm, aku mau jalan jalan ke alun-alun ajadeh, daripada aku capek-capekan renang, tapi sama siapa ya?, oh iya aku coba main sama Kayla di alun-alun ajadeh, gimana kalo aku ketemu kayla dengan alasan kerja kelompok?, hmm coba deh

Aku

Eh Kayla, habis ini ada kerkom nih mau kapan?

(terkirim pukul 12.00)

Kayla pun tertawa kecil,sejak, kapan ada kerja kelompok woelah?, modus nih pasti, coba ah kerjain

Kayla

Kerja kelompok apa emangnya?

(terkirim pukul 12.00)

Aku pun dengan bangga, pasti dia percaya

Aku

Itu loh kerja kelompok yang disuruh mendata tumbuhan tergantung persebarannya di lingkungan

(terkirim pukul 12.01)

Kayla pun tertawa lebar, keliatan banget modusnya, main mu kurang jauh dek

Kayla

Oh iyakah, yaudah, rencana mau dimana?

(terkirim pukul 12.01)

Dengan bangganya aku mengejek kayla dalam hati, percaya banget si dek

Aku

Di Alun-Alun aja gimana, disana banyak pohon-pohon

(terkirim pukul 12.02)

Kayla pun mengejek ku dalam hati “ya ampun dia modusnya di alun-alun”

Kayla

Yaudah deh kalo begitu, aku siap-siap dulu

(terkirim pukul 12.02)

Akupun dengan bangga trik tua ini berhasil

Aku

Okeh hati-hati ya yakult

(terkirim pukul 12.03)

Kayla pun tertawa kecil dan bilang terimah kasih dalam hatinya

Kayla dan aku menuju alun alun, yang sangat luas dan banyak akan pepohonan yang membuat alun-alun itu sejuk sekali, Aku takut dia beneran ngerjain tugasnya, tapi yasudah lah aku ke alun-alun hanya jalan-jalan,

Gapapa deh sekali-kali jalan sama perempuan masa iya sama laki terus, akupun sampai di alun-alun dan menunggu Kayla hampir setengah jam, ternyata Kayla hendak membeli eskrim dulu, sia-sia rasanya aku menunggu, namun dia membeli dua dan ternyata eskrim satunya untuk ku, rasa sia-sia ku pun menghilang, aku merasa Kayla ini baik sekali, tapi lupakanlah, dia berbisik kepadaku sebelum dia memberikan eskrimnya “Kamu itu kalo modus pinter banget deh”.

Dan aku merasa, kok dia bisa tau?, tapi yaudahlah emang tujuanku cuma jalan-jalan di alun-alun dan aku ucapkan terimah kasih atas eskrim yang di berikannya kepadaku, aku berbisik dengannya “Ya udah deh kalo kamu tau dan makasih es krimnya ya”

Hahahaha, okey-okey aku tau kamu pasti udah nunggu lama, eh kamu tau gak itu eskrimnya aku samaain kayak punyaku, soalnya aku gatau kamu suka eskrim rasa apa.” Kata Kayla dengan senyum tipis di wajahnya.

Ekh kamu kok beruntung banget, aku juga suka rasa ini, aslinya aku ngajak kamu kesini cuman temenin aku doang si aku males sendiri tau” aku memberitahunya dengan menatap matanya.

Halah gausah modus lagi, kan banyak temen cowok kamu banyak itu” Kayla memberitahuku dengan tatapan manis nya.

Banyak si banyak tapi jarang mereka mau aku ajak ke alun-alun tau, coba deh sama kamu eh ternyata kamu mau” Aku sambil tersenyum tipis melihat raut wajahnya.

Yaudah deh kalo alasannya gitu, kenapa kamu harus bohong soal tugas itu?” Kata Kayla dengan curiga.

Aku cuman takut si kamu nolak dan aku berakhir malu di depan mu” Kata ku dengan menggaruk kepala.

Oalah begitu ternyata, terus kita di alun-alun cuma diam aja ni?” seru Kayla dengan penasaran

Yaudah deh, ayo kesana kita beli jajan” seru ku dengan berjalan menuju warung yang menjual jajan.

Aku dan Kayla pun menghabiskan siang itu hingga sore dengan berjalan di alun-alun dan membeli jajanan, rasanya waktu seperti disingkat ketika bertemu dia, rasanya dunia menyempitkan zona waktu jika kita bertemu, tapi lupakanlah, aku hanya ingin di temani, setelah kita berjalan-jalan mengitari alun-alun Kayla pulang dengan diantar orang tuanya dan kayla mengucapkan “goodbye tiang listrik simpang tiga”

Rasanya aku sedang bermimpi aku mecoba menyadarkan diri sendiri, hingga aku terbangun dari imajinasi yang ku bangun dari mimpi ke mimpi, semua ini hanya ilusi yang tak terbendung fiksi, aku hanya sebatas laki-laki biasa yang hanya bisa menggambarkan dia melalui mimpi yang ku tumpuk hingga sebagai ilusi nyata

Rasanya ini seperti nyata menemui perempuan yang selalu menghangtuiku di dalam mimpiku melewati senyuman nya yang manis, mimpi ini tidak bisa terulang untukku, mungkin Kayla nyata namun saja aku belum bertemu dengannya.

THE END…





Berbagi

Postingan Terkait

1 komentar

  1. Humas
    Humas 1 November 2025 pukul 23.10
    Saya sangat mengapresiasi karya berjudul “Angan‑Angan yang Menipu Mata” dari siswa‑siswi di SMA Negeri 1 Mertoyudan yang mampu mengangkat tema reflektif dengan cara kreatif—melalui tulisan ini terlihat upaya serius dalam mengeksplorasi realitas dan impian dengan penghayatan yang matang, sebuah cerminan bahwa sekolah ini tidak hanya mengutamakan prestasi akademik, tetapi juga membina kemampuan berpikir kritis dan ekspresi artistik para peserta didiknya_Kecamatan Air Besar.

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?