- Diposting oleh : Media Smantid
- pada tanggal : Juli 22, 2025
Magelang– Dalam rangka memperkuat pemahaman pelajar terhadap pentingnya koordinasi dan komunikasi politik yang sehat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Kesbangpol Kabupaten Magelang menggelar kegiatan Peningkatan Koordinasi dan Komunikasi Politik “Koordinasi dan Komunikasi Politik yang Santun, Demokrasi dan Berwawasan kebangsaan”(18/7). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Data SMAN 1 Mertoyudan ini diikuti oleh para pelajar dari enam sekolah menengah atas di wilayah Kabupaten Magelang, yaitu SMAN 1 Mertoyudan, SMAN 1 Kota Mungkid, SMAN 1 Salaman, SMA Muhammadiyah Borobudur, SMA Muhammadiyah Salaman, dan SMAN 1 Bandongan.
Acara dibuka secara resmi oleh
Plt. Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Muslichah Setiasih,
S.IP.,M.M.,M.Eng., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pelibatan
generasi muda dalam membangun kesadaran politik sejak dini. “Pelajar adalah
cikal bakal pemimpin bangsa. Oleh karena itu, mereka perlu dibekali dengan
pemahaman yang benar mengenai demokrasi, ideologi, dan kebangsaan,” ungkapnya.
Sebelum pembukaan acara dimulai dengan menyayikan lagu Indonesia Raya, dan
berdoa bersma demi kelancaran acara.
Selanjutnya, para peserta
mendapatkan berbagai materi dari narasumber yang kompeten di bidangnya. Sesi
pertama menghadirkan Mohammad Saleh, ST.,M.En., Wakil Ketua DPRD, yang
menyampaikan materi tentang Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD
1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Materi berikutnya mengenai Politik
dan Demokrasi dipaparkan oleh Imam Teguh Purnomo, S.E.,Akt., Ketua Komisi A
DPRD Provinsi Jawa Tengah. Ia menekankan pentingnya peran aktif generasi muda
dalam proses demokratis yang sehat dan partisipatif.
Sesi ketiga disampaikan oleh
Tugiman B. Semita,S.P. yang membahas Peran Politik dalam Demokrasi Pancasila.
Ia menegaskan bahwa politik harus dijalankan sesuai nilai-nilai Pancasila agar
tidak menyimpang dari jati diri bangsa.
Materi keempat mengenai Pentingnya
Penanaman Nilai-Nilai Ideologi Pancasila dalam Berdemokrasi disampaikan
oleh Ribut Budi Santoso,S.P., yang mengajak pelajar untuk tidak hanya memahami,
tetapi juga mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
Acara ditutup dengan pemaparan
dari Drs. Soenarno, S.P., yang mengangkat tema Demokrasi dalam Toleransi
Keberagaman. Ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang majemuk,
dan demokrasi harus dijalankan dengan semangat toleransi dan persatuan.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Mereka aktif berdiskusi dan bertanya selama sesi materi berlangsung. Dengan kegiatan ini, diharapkan para pelajar dapat menjadi agen perubahan yang memahami nilai-nilai demokrasi, ideologi, dan kebangsaan dengan baik. (Media Smantid)