Skip to Content
Loading...
Admin
Admin
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

 

Enchanted Elixirs: Gilbert di Arcadia

Karya : Dafa Mirza

 

  


   Pada pagi yang cerah, ada seorang pria pemalas yang sedang bersantai di desa pelosok yang jauh dari ibu kota. Pria pemalas itu Bernama Gilbert yang hobinya hanya bersantai di rumah dan bermalas malasan, tapi dia memiliki cita cita yaitu bisa membuka toko obat. Di Desa itu Gilbert tinggal sendiri karena orang tuanya sudah meninggal akibat perang beberapa tahun yang lalu. Keluarga Gilbert sebenarnya adalah orang yang sangat pintar dalam dunia perobat-obatan dan dia sangat kuat, bahkan dia menguasai sihir Tier S.

     Pada suatu hari, dia menerima surat dari teman ayahnya yang sekarang menjadi kepala sekolah Akademi Arcadia di Ibu Kota Kerajaan Eloria. “Saat ini Akademi Arcadia sedang tidak baik baik saja. Kemungkinan besar Akademi ini akan dihancurkan oleh musuh Kerajaan yang tidak menyukai akademi ini. Jadi aku perlu bantuanmu untuk menjaga dan membantu jika Akademi Arcadia ini diserang. Sebagai imbalan aku akan memberikan izin berdagang obat obatan, serta toko yang bisa kamu manfaatkan, dan memberikanmu uang saku senilai 200 koin emas untuk modal berjualan dan sekolah.” tulis Kepala Akademi Arcadia, Robert Brodway. Gilbert pun terpaksa menyetujuinya karena dia ingin membuka usaha toko obat obatan dan membutuhkan uang yang banyak. Robert meminta tolong Gilbert untuk melindungi Akademi Arcadia bukan tanpa alasan, karena dia tahu bahwa Gilbert adalah orang yang mempunyai kekuatan yang dasyat dan pengalaman bertarung yang baik.

     Keesokan paginya Gilbert mulai berangkat dari rumahnya ke Akademi Arcadia yang berjarak sangat jauh dan kurang lebih bisa memakan waktu satu minggu. Ditengah perjalannya Gilbert dihadang oleh gadis misterius dari Ras Naga, salah satu ras yang langka. “Inferno Blaze!” teriak Gilbert sambil melesatkan bola api. Namun jurus itu sepertinya tidak mempan bagi seorang Ras Naga. “Okelah kalau begitu, Flame Torent!” teriak Gilbert sambil melesatkan beberapa pukulan keras. Gadis itu langsung jatuh tersungkur ke tanah akibat serangan terakhir dari Gilbert. Kemudian Gilbert langsung mencari tanaman obat di sekitar situ lalu mengobati gadis itu. Setelah itu, gadis itu sadar dan mengakui kekalahannya. “Namaku Azura jika berkenan, apa aku boleh menjadi pengikutmu?” pinta gadis itu. Gilbert kaget dengan tawaran itu. Gilbert menyetujuinya, karena dia berpikir Azura bisa untuk membantu melawan musuh Kerajaan yang akan menyerang Akademi Arcadia. Kemudian Gilbert melanjutkan perjalanan ke ibu kota dengan ditemani oleh Azura.

     Setelah seminggu di perjalanan, Gilbert dan Azura sampai di Akademi Arcadia dan langsung menemui Robert, Kepala sekolah Akademi Arcadia. “Apa kamu sudah menyiapkan apa yang kamu janjikan? Tanya Gilbert. “Tentu saja, Gilbert” jawab Robert. Kemudian Robert memberikan 200 koin emas dan kunci toko yang akan digunakan untuk membuka toko obat obatan. “Kamu boleh mulai masuk kelas besok.” Ucap Robert. “Apakah aku juga harus belajar? Aku sangat malas dan tidak suka belajar di kelas” ucap Gilbert dengan menghela napas. “Yah semoga kamu betah di kelas” ucap Robert dengan agak tersenyum. Gilbert dan Azura mengecek bangunan yang akan dijadikan toko. Setelah itu Gilbert menyuruh Azura mencari tumbuhan tumbuhan yang bisa dijadikan obat ke dalam Hutan Kematian, dengan tawaran Azura akan digaji 100 koin perak untuk satu bulannya. Azura pun menyetujuinya dan langsung pergi ke Hutan Kematian.

     Keesokan harinya, Gilbert masuk ke kelas untuk pertama kalinya. Disana Gilbert tidak langsung memiliki banyak teman, karena murid murid di kelasnya tau bahwa Gilbert berasal dari desa pinggiran. Tetapi ada satu laki laki yang langsung menerima dan akrab dengan Gilbert, dia bernama Jack. Jack adalah anak dari bangsawan kelas menengah yang berada di kota Gatina yang masih di dalam Wilayah Kerajaan Eloria. Pada jam istirahat Jack mengajak Gilbert berkeliling akademi. “Hey apa kamu tahu tentang ’10 Kursi Teratas Arcadia’?” tanya Jack. “10 Kursi teratas Arcadia, Apa itu?” tanya Gilbert dengan sangat penasaran. “jadi 10 Kursi Teratas Arcadia adalah suatu kelompok murid yang memiliki kekuatan yang sangat besar daripada murid murid lain. “Kamu juga bisa menduduki kursi pertama kalau kamu bisa mengalahkan orang yang sekarang menduduki kursi pertama hingga ke sepuluh.” Jawab Jack. Gilbert tertarik dengan siswa yang menduduki 10 kursi teratas Arcadia dan mencari informasi nama nama dan kekuatan siswa itu. Saat hari mulai gelap, Gilbert pulang dari akademi dan sedang berjalan menuju tokonya, tiba tiba Gilbert dihadang oleh seorang pria yang langsung menyerangnya. Untung saja Gilbert bisa menghindar dengan mudah. “Flame Torent!” teriak Gilbert sambil melesatkan bola bola api ke arah pria itu. Pria itu tidak sanggup menangkis serangan kuat dari Gilbert sehingga salah satu bola apinya terkena di bagian tangan kanan pria itu. Kemudian datang seorang gadis yang melerai pertaruangan Gilbert dan pria itu. Ternayata gadis itu bernama Lucie Bordway, anak dari Robert Bordway yang menjabat menjadi Kepala Akademi Arcadia, dan pria itu bernama Vanitas. Kemudian Lucie meminta Vanitas untuk meminta maaf kepada Gilbert karena telah menyerang secara tiba tiba.

     Sesampainya di Toko, Gilbert disambut Azura yang sudah selesai mengumpulkan tanaman obat obatan. Kemudian Gilbert mengajari Azura cara membuat obat dari tanaman itu, mengajari cara berjualan, dan melayani pelanggan. Kemudian mereka berdiskusi tentang nama toko yang akan dijalankan. Setelah itu mereka sepakat menggunakan nama Enchanted Elixirs, karena toko ini menjual obat obat yang dibuat dengan sihir tier A dan tier S.

     Paginya, aku berpapasan dengan Lucie pada saat berangkat menuju akademi. “Kemarin aku sekilas melihatmu menggunakan Flame Torent. Sihir itu tidak semua orang bisa mengendalikannya karena sihir itu termasuk sihir tier A. Apa kamu sudah sangat menuasai sihir tier A?” tanya Lucie. “Yah begitulah” jawab Gilbert dengan nada sombongnya. Pada saat jam pelajaran, Jack memberi tahu Gilbert bahwa gadis yang bernama Lucie yang biasa dikenal dengan sebutan Demon Hunter, karena dia mewarisi pedang yang bernama Demon Sword adalah orang yang menduduki kursi pertama. Dan pria yang bernama Vanitas itu adalah murid yang mendudki kursi ke tiga dari 10 kursi teratas Arcadia. Gilbert kaget karena dia barusan bertemu murid terkuat di akademi ini.

     Pada jam istirahat tiba tiba ada segerombolan pasukan yang berdiri di depan akademi dan mereka langsung melancarkan serangan. Sontak para siswa kaget dan melarikan diri ke tempat yang aman. Gilbert langsung berlari ke ruang kepala akademi dan memberi tau Robert jika kita diserang. Kemudian aku langsung menggunakan Telepati untuk menyampaikan situasinya kepada Azura. Azura yang saat itu sedang menjaga toko, langsung berangkat menuju Akademi Arcadia. Pada waktu yang sama, Gilbert membantu menyerang di garis depan. “Emberstrom” teriak Gilbert sambil menjatuhkan api dari langit. Pasukan itu langsung mati satu persatu terkena hujan api dari sihir milik Gilbert. Kemudian Gilbert langsung maju ke depan hingga dia berhadapan langsung dengan Ketua pasukan tersebut. “Flame Torent” teriak Gilbert sambil melancarkan serangan. “Hahaha, kamu tidak akan bisa mengalahkanku dengan sihir kecil seperti ini. Ohya aku belum memperkenalkan diri, Namaku Albuz.” Ucap Albuz, ketua dari pasukan tersebut, sambil menangkis serangan Gilbert dengan mudah. Gilbert kaget Ketika serangannya ditangkis dengan begitu mudahnya dan hal itu memicu kemarahannya. Setelah itu Azura datang untuk membantu Gilbert. “Flamestrike” teriak Azura sambil melancarkan semburan api secara terus menerus ke Albuz. Albuz menangkis serangan Azura dengan kedua tanggannya, Gilbert tidak menyia nyiakan kesempatan itu dan langsung mengeluarkan serangan terkuatnya. “Luminous Strike” teriaknya sambil mengeluarkan serangan laser yang sangat kuat. Albuz tidak mampu menangkis dan berhasil menembus perutnya hingga mati. Lucie dan 9 murid dari 10 kursi teratas Arcadia yang melihat kekuatan itu karena mereka belum pernah melihat sihir sekuat dan sehebat itu itu. 

     Seminggu kemudian, setelah penyelidikan diketahuilah bahwa Albuz memiliki niat jahat yang ingin menghancurkan Akademi Arcadia, karena dia inggin menjarah barang barang langka yang terdapat di akademi. Sebagai bentuk terima kasih kepada Gilbert, Robert memberikan hadiah tambahan berupa 100 koin emas dan meminta Gilbert untuk menjadi guru di Akademi Arcadia. Gilbert terkejut saat diminta untuk menjadi guru, tetapi ia menyetujuinya dengan syarat ia hanya ingin mengajar murid yang ada di 10 Kursi Teratas Arcadia, karena Gilbert masih penasaran seberapa kuatnya murid murid itu. Robert pun menyetujui syarat yang diberikann Gilbert, dan memberikan selamat kepada Gilbert yang menjadi guru pengajar yang baru.

     Dengan ini Gilbert bisa memulai kehidupan yang baru yang tidak seperti dulu yang bermalas malasan, sekarang ia bisa membuka dan mengembangkan toko impiannya di ibu kota dan menjadi guru pangajar paruh waktu. Sampai akhirnya ia menulis lanjutan buku yang berisi tentang pengalaman pengalamannya di masa lalu. Ia menulis buku itu sambil menceritakan pertarungan yang hebat yang ia dulu alami. Ketika nbuku itu selesai ditulis, ia memberi judul G.'s Ex History.

 

=====

 

Berbagi

Postingan Terkait

Posting Komentar

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?