- Diposting oleh : Media Smantid
- pada tanggal : Mei 20, 2025
Enchanted Elixirs:
Gilbert di Arcadia
Karya : Dafa Mirza
Pada pagi yang cerah, ada seorang pria pemalas yang sedang bersantai di desa pelosok yang jauh dari ibu kota. Pria pemalas itu Bernama Gilbert yang hobinya hanya bersantai di rumah dan bermalas malasan, tapi dia memiliki cita cita yaitu bisa membuka toko obat. Di Desa itu Gilbert tinggal sendiri karena orang tuanya sudah meninggal akibat perang beberapa tahun yang lalu. Keluarga Gilbert sebenarnya adalah orang yang sangat pintar dalam dunia perobat-obatan dan dia sangat kuat, bahkan dia menguasai sihir Tier S.
Pada suatu hari, dia menerima surat dari teman ayahnya yang sekarang
menjadi kepala sekolah Akademi Arcadia di Ibu Kota Kerajaan Eloria. “Saat ini
Akademi Arcadia sedang tidak baik baik saja. Kemungkinan besar Akademi ini akan
dihancurkan oleh musuh Kerajaan yang tidak menyukai akademi ini. Jadi aku perlu
bantuanmu untuk menjaga dan membantu jika Akademi Arcadia ini diserang. Sebagai
imbalan aku akan memberikan izin berdagang obat obatan, serta toko yang bisa kamu
manfaatkan, dan memberikanmu uang saku senilai 200 koin emas untuk modal
berjualan dan sekolah.” tulis Kepala Akademi Arcadia, Robert Brodway. Gilbert
pun terpaksa menyetujuinya karena dia ingin membuka usaha toko obat obatan dan
membutuhkan uang yang banyak. Robert meminta tolong Gilbert untuk melindungi
Akademi Arcadia bukan tanpa alasan, karena dia tahu bahwa Gilbert adalah orang
yang mempunyai kekuatan yang dasyat dan pengalaman bertarung yang baik.
Keesokan paginya Gilbert mulai berangkat dari rumahnya ke Akademi
Arcadia yang berjarak sangat jauh dan kurang lebih bisa memakan waktu satu
minggu. Ditengah perjalannya Gilbert dihadang oleh gadis misterius dari Ras
Naga, salah satu ras yang langka. “Inferno Blaze!” teriak Gilbert sambil
melesatkan bola api. Namun jurus itu sepertinya tidak mempan bagi seorang Ras
Naga. “Okelah kalau begitu, Flame Torent!” teriak Gilbert sambil melesatkan
beberapa pukulan keras. Gadis itu langsung jatuh tersungkur ke tanah akibat
serangan terakhir dari Gilbert. Kemudian Gilbert langsung mencari tanaman obat
di sekitar situ lalu mengobati gadis itu. Setelah itu, gadis itu sadar dan
mengakui kekalahannya. “Namaku Azura jika berkenan, apa aku boleh menjadi
pengikutmu?” pinta gadis itu. Gilbert kaget dengan tawaran itu. Gilbert
menyetujuinya, karena dia berpikir Azura bisa untuk membantu melawan musuh
Kerajaan yang akan menyerang Akademi Arcadia. Kemudian Gilbert melanjutkan
perjalanan ke ibu kota dengan ditemani oleh Azura.
Setelah seminggu di perjalanan, Gilbert dan Azura sampai di Akademi
Arcadia dan langsung menemui Robert, Kepala sekolah Akademi Arcadia. “Apa kamu
sudah menyiapkan apa yang kamu janjikan? Tanya Gilbert. “Tentu saja, Gilbert”
jawab Robert. Kemudian Robert memberikan 200 koin emas dan kunci toko yang akan
digunakan untuk membuka toko obat obatan. “Kamu boleh mulai masuk kelas besok.”
Ucap Robert. “Apakah aku juga harus belajar? Aku sangat malas dan tidak suka
belajar di kelas” ucap Gilbert dengan menghela napas. “Yah semoga kamu betah di
kelas” ucap Robert dengan agak tersenyum. Gilbert dan Azura mengecek bangunan
yang akan dijadikan toko. Setelah itu Gilbert menyuruh Azura mencari tumbuhan
tumbuhan yang bisa dijadikan obat ke dalam Hutan Kematian, dengan tawaran Azura
akan digaji 100 koin perak untuk satu bulannya. Azura pun menyetujuinya dan
langsung pergi ke Hutan Kematian.
Keesokan harinya, Gilbert masuk ke kelas untuk pertama kalinya. Disana
Gilbert tidak langsung memiliki banyak teman, karena murid murid di kelasnya
tau bahwa Gilbert berasal dari desa pinggiran. Tetapi ada satu laki laki yang
langsung menerima dan akrab dengan Gilbert, dia bernama Jack. Jack adalah anak
dari bangsawan kelas menengah yang berada di kota Gatina yang masih di dalam
Wilayah Kerajaan Eloria. Pada jam istirahat Jack mengajak Gilbert berkeliling
akademi. “Hey apa kamu tahu tentang ’10 Kursi Teratas Arcadia’?” tanya Jack.
“10 Kursi teratas Arcadia, Apa itu?” tanya Gilbert dengan sangat penasaran.
“jadi 10 Kursi Teratas Arcadia adalah suatu kelompok murid yang memiliki
kekuatan yang sangat besar daripada murid murid lain. “Kamu juga bisa menduduki
kursi pertama kalau kamu bisa mengalahkan orang yang sekarang menduduki kursi
pertama hingga ke sepuluh.” Jawab Jack. Gilbert tertarik dengan siswa yang
menduduki 10 kursi teratas Arcadia dan mencari informasi nama nama dan kekuatan
siswa itu. Saat hari mulai gelap, Gilbert pulang dari akademi dan sedang
berjalan menuju tokonya, tiba tiba Gilbert dihadang oleh seorang pria yang
langsung menyerangnya. Untung saja Gilbert bisa menghindar dengan mudah. “Flame
Torent!” teriak Gilbert sambil melesatkan bola bola api ke arah pria itu. Pria
itu tidak sanggup menangkis serangan kuat dari Gilbert sehingga salah satu bola
apinya terkena di bagian tangan kanan pria itu. Kemudian datang seorang gadis
yang melerai pertaruangan Gilbert dan pria itu. Ternayata gadis itu bernama
Lucie Bordway, anak dari Robert Bordway yang menjabat menjadi Kepala Akademi
Arcadia, dan pria itu bernama Vanitas. Kemudian Lucie meminta Vanitas untuk
meminta maaf kepada Gilbert karena telah menyerang secara tiba tiba.
Sesampainya di Toko, Gilbert disambut Azura yang sudah selesai
mengumpulkan tanaman obat obatan. Kemudian Gilbert mengajari Azura cara membuat
obat dari tanaman itu, mengajari cara berjualan, dan melayani pelanggan.
Kemudian mereka berdiskusi tentang nama toko yang akan dijalankan. Setelah itu
mereka sepakat menggunakan nama Enchanted
Elixirs, karena toko ini menjual obat obat yang dibuat dengan sihir tier A
dan tier S.
Paginya, aku berpapasan dengan Lucie pada saat berangkat menuju akademi.
“Kemarin aku sekilas melihatmu menggunakan Flame Torent. Sihir itu tidak semua
orang bisa mengendalikannya karena sihir itu termasuk sihir tier A. Apa kamu
sudah sangat menuasai sihir tier A?” tanya Lucie. “Yah begitulah” jawab Gilbert
dengan nada sombongnya. Pada saat jam pelajaran, Jack memberi tahu Gilbert
bahwa gadis yang bernama Lucie yang biasa dikenal dengan sebutan Demon Hunter, karena dia mewarisi pedang
yang bernama Demon Sword adalah orang
yang menduduki kursi pertama. Dan pria yang bernama Vanitas itu adalah murid
yang mendudki kursi ke tiga dari 10 kursi teratas Arcadia. Gilbert kaget karena
dia barusan bertemu murid terkuat di akademi ini.
Pada jam istirahat tiba tiba ada segerombolan pasukan yang berdiri di
depan akademi dan mereka langsung melancarkan serangan. Sontak para siswa kaget
dan melarikan diri ke tempat yang aman. Gilbert langsung berlari ke ruang
kepala akademi dan memberi tau Robert jika kita diserang. Kemudian aku langsung
menggunakan Telepati untuk menyampaikan situasinya kepada Azura. Azura yang
saat itu sedang menjaga toko, langsung berangkat menuju Akademi Arcadia. Pada
waktu yang sama, Gilbert membantu menyerang di garis depan. “Emberstrom” teriak
Gilbert sambil menjatuhkan api dari langit. Pasukan itu langsung mati satu
persatu terkena hujan api dari sihir milik Gilbert. Kemudian Gilbert langsung
maju ke depan hingga dia berhadapan langsung dengan Ketua pasukan tersebut.
“Flame Torent” teriak Gilbert sambil melancarkan serangan. “Hahaha, kamu tidak
akan bisa mengalahkanku dengan sihir kecil seperti ini. Ohya aku belum
memperkenalkan diri, Namaku Albuz.” Ucap Albuz, ketua dari pasukan tersebut,
sambil menangkis serangan Gilbert dengan mudah. Gilbert kaget Ketika
serangannya ditangkis dengan begitu mudahnya dan hal itu memicu kemarahannya.
Setelah itu Azura datang untuk membantu Gilbert. “Flamestrike” teriak Azura
sambil melancarkan semburan api secara terus menerus ke Albuz. Albuz menangkis
serangan Azura dengan kedua tanggannya, Gilbert tidak menyia nyiakan kesempatan
itu dan langsung mengeluarkan serangan terkuatnya. “Luminous Strike” teriaknya
sambil mengeluarkan serangan laser yang sangat kuat. Albuz tidak mampu menangkis
dan berhasil menembus perutnya hingga mati. Lucie dan 9 murid dari 10 kursi teratas
Arcadia yang melihat kekuatan itu karena mereka belum pernah melihat sihir
sekuat dan sehebat itu itu.
Seminggu kemudian, setelah penyelidikan diketahuilah bahwa Albuz
memiliki niat jahat yang ingin menghancurkan Akademi Arcadia, karena dia inggin
menjarah barang barang langka yang terdapat di akademi. Sebagai bentuk terima
kasih kepada Gilbert, Robert memberikan hadiah tambahan berupa 100 koin emas
dan meminta Gilbert untuk menjadi guru di Akademi Arcadia. Gilbert terkejut
saat diminta untuk menjadi guru, tetapi ia menyetujuinya dengan syarat ia hanya
ingin mengajar murid yang ada di 10 Kursi Teratas Arcadia, karena Gilbert masih
penasaran seberapa kuatnya murid murid itu. Robert pun menyetujui syarat yang
diberikann Gilbert, dan memberikan selamat kepada Gilbert yang menjadi guru
pengajar yang baru.
Dengan ini Gilbert bisa memulai kehidupan yang baru yang tidak seperti
dulu yang bermalas malasan, sekarang ia bisa membuka dan mengembangkan toko
impiannya di ibu kota dan menjadi guru pangajar paruh waktu. Sampai akhirnya ia
menulis lanjutan buku yang berisi tentang pengalaman pengalamannya di masa
lalu. Ia menulis buku itu sambil menceritakan pertarungan yang hebat yang ia
dulu alami. Ketika nbuku itu selesai ditulis, ia memberi judul G.'s Ex History.
=====